Sistem ini membuat kontrol penyaluran maupun pembayaran kredit lebih kuat. Pengawasan dalam kelompok ini berguna untuk mengedukasi para anggota agar memiliki rasa keterikatan yang kuat, semangat tolong menolong sekaligus rasa tanggung jawab. Bila sebuah kelompok bisa mengembalikan pinjaman tepat waktu secara berkala, maka Amartha siap memberikan pinjaman dengan jumlah lebih besar secara berjenjang.
Cara ini bukan hanya meminimalisir risiko gagal bayar, tapi juga bisa menjadi kampanye word of mouth bagi Amartha. Ketika satu kelompok bisa berjalan dengan baik dan tidak ada masalah dalam kelompok tersebut, maka akan menarik orang lain untuk mengikuti cara ini dan bergabung menjadi nasabah Amartha.
Nilai tambah yang diberikan oleh Amartha adalah edukasi kepada para nasabah. Amartha selalu memberikan konsultasi dan edukasi kepada nasabah. Misalnya mereka meminjam untuk usaha, Amartha akan membantu memberikan solusi uang itu untuk usaha apa.
“Intinya Amartha membuka peluang bagi para ibu-ibu untuk berkreasi dan mengembangkan kemampuannya dalam berwirausaha, tapi terbatas dalam masalah modal dengan sistem pinjaman tanpa jaminan,” ucap Andi.
Kerja keras Andi terbayar sudah saat ini. Bukan hanya jumlah nasabah yang bertambah, bermacam penghargaan pun mereka terima. Ia beberapa kali mendapat penghargaan seperti Finalis Indonesia MDGs Awards, Finalis IPA Social Innovations and Enterpreneurship (Solve) Award, Penerima SATU Indonesia Award, Finalis Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), Penerima Ashoka Young Change Makers Awards, dan terakhir Muda Berkarya. Sumber *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar