Ingin memulai perencanaan investasi? Sejak 6 Januari 2014 lalu, Bursa Efek Indonesia merilis kebijakan berupa perubahan ukuran lot saham. Jumlah lot saham yang tadinya 500 saham per lot menjadi 100 saham per lot saja.
Tujuan perubahan ini adalah untuk meningkatkan likuiditas pasar modal Indonesia. Dengan penurunan ini, maka dana yang diperlukan untuk memmulai investasi saham lebih sedikit, sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor domestik.
Saat ini, kebanyakan sekuritas tidak lagi mematok jumlah yang besar untuk membuka akun. Transaksi saham memang bisa dimulai hanya dengan setoran awal Rp 200.000 hingga Rp 5.000.000 saja untuk pembukaan akun. Tetapi, untuk mulai membeli saham, apakah jumlah itu cukup memadai?
Jumat, 31 Januari 2014
Senin, 27 Januari 2014
Cara Jokowi Membangun Kepercayaan (Rhenald Kasali)
Tak dapat dimungkiri, perubahan lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Dari ketika dijalankan, Anda bukan hanya berhadapan dengan kaum resisten, melainkan juga mereka yang bakal kalah pamor.
Ya, kalau Anda gigih dan berhasil menaklukkan resistensi, maka akan ada kelompok-kelompok lain yang menjadi terlihat “tidak bekerja”, “asal bunyi”, atau “provokator”. Seperti kata George Carlin, mereka menggenggam ayat yang bunyinya begini, “Jika engkau tak bisa menaklukkannya, buatlah orang lain membencinya.” Mereka berkampanye agar tidak percaya pada apa yang mereka lihat.
Ya, kalau Anda gigih dan berhasil menaklukkan resistensi, maka akan ada kelompok-kelompok lain yang menjadi terlihat “tidak bekerja”, “asal bunyi”, atau “provokator”. Seperti kata George Carlin, mereka menggenggam ayat yang bunyinya begini, “Jika engkau tak bisa menaklukkannya, buatlah orang lain membencinya.” Mereka berkampanye agar tidak percaya pada apa yang mereka lihat.
Label:
Berani,
blusukan,
cara,
Gen C,
Gen T,
George Carlin,
Jokowi,
jujur,
kepercayaan,
meja makan,
membangun,
Nan S Russel,
perubahan,
resistensi,
Rhenald Kasali
Mau Mulai Bisnis? Ini Tipsnya
Memulai bisnis bukanlah tanpa tantangan, tetapi menjadi bos bagi diri sendiri dan melakukan apa yang disenangi akan sangat luar biasa.
Jika Anda ingin memulai bisnis, tips berikut dapat membantu anda, mulai dari ide usaha hingga membangun brand Anda sendiri.
1. Tuangkan ide. Setiap bisnis baru dimulai dari ide.
Buatlah daftar bisnis yang Anda pikir bisa Anda mulai. Anda bisa memulai bisnis berbasis rumahan atau berbasis internet. Opsi lain adalah bisnis waralaba. Bila Anda memilih bisnis ini, konsep, merek, dan model bisnis sudah ada. Yang Anda butuhkan adalah lokasi strategis dan keperluan lainnya untuk menjalankan bisnis.
Jika Anda ingin memulai bisnis, tips berikut dapat membantu anda, mulai dari ide usaha hingga membangun brand Anda sendiri.
1. Tuangkan ide. Setiap bisnis baru dimulai dari ide.
Buatlah daftar bisnis yang Anda pikir bisa Anda mulai. Anda bisa memulai bisnis berbasis rumahan atau berbasis internet. Opsi lain adalah bisnis waralaba. Bila Anda memilih bisnis ini, konsep, merek, dan model bisnis sudah ada. Yang Anda butuhkan adalah lokasi strategis dan keperluan lainnya untuk menjalankan bisnis.
Senin, 20 Januari 2014
Profil R. Budi dan Michael Hartono Bos Djarum
Robert Budi Hartono atau sering disingkat R. Budi Hartono sebenarnya memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong. Robert adalah keturunan Tionghoa yang lahir di Kudus, Jawa Tengah pada tahun 1941 sebagai anak kedua dari Pendiri Djarum, Oei Wie Gwan. Michael Bambang Hartono adalah kakaknya yang memiliki nama asli Oei Hwie Siang.
R. Budi Hartono menikahi seorang wanita bernama Widowati Hartono atau lebih akrab dengan nama Giok Hartono. Bersamanya, Pemilik PT Djarum ini memiliki tiga orang putra yang kesemuanya telah menyelesaikan pendidikan. Mereka adalah Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono.
R. Budi Hartono menikahi seorang wanita bernama Widowati Hartono atau lebih akrab dengan nama Giok Hartono. Bersamanya, Pemilik PT Djarum ini memiliki tiga orang putra yang kesemuanya telah menyelesaikan pendidikan. Mereka adalah Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono.
Label:
agrobisnis,
BCA,
bos,
Djarum,
Djarum Gramophon,
elektronik,
Grand Indonesia,
Grup,
Hartono,
Kudus,
Michael,
multimedia,
Oei Hwie Siang,
Oei Hwie Tjhong,
Oei Wie Gwan,
perbankan,
Polytron,
Profil,
Properti,
R. Budi
Berikut Daftar 25 Orang Terkaya di Indonesia 2013 (Forbes)
No | Nama/Keluarga | Grup Bisnis | Rp Triliun | US$ Miliar |
1 | R Budi dan Micahel Hartono | Djarum, BCA | 175.50 | 15.00 |
2 | Eka Tjipta Widjaja | Sinarmas | 81.90 | 7.00 |
3 | Anthoni Salim | Salim | 73.71 | 6.30 |
4 | Susilo Wonowidjojo | GUdang Garam | 62.00 | 5.30 |
5 | Chairul Tanjung | CT Corp | 46.80 | 4.00 |
6 | Sri Prakash Lohia | Indorama | 43.29 | 3.70 |
7 | Boenjamin Setiawan | Kalbe Farma | 35.10 | 3.00 |
8 | Peter Sondakh | Rajawali | 31.59 | 2.70 |
9 | Mochtar Riady | Lippo | 29.25 | 2.5 |
10 | Sukanto Tanoto | Raja Garuda Mas | 26.91 | 2.30 |
11 | Putera Sampoerna | Sampoerna | 25.16 | 2.15 |
12 | Tahir | Mayapada | 23.99 | 2.05 |
13 | Bachtiar Karim | Musim Mas | 23.40 | 2.00 |
14 | Theodore Rachmat | Triputra | 22.23 | 1.90 |
15 | Martua Sitorus | Wilmar International | 21.65 | 1.85 |
16 | Murdaya Poo | Berca | 20.48 | 1.75 |
17 | Ciliandra Fangiono | First Resources | 19.89 | 1.70 |
18 | Achmad Hamami | Trakindo Utama | 17.55 | 1.50 |
19 | Kartini Muljadi Kartini | Tempo Scan | 16.61 | 1.42 |
20 | Eddy Katuari | Eddy Katuari | 16.38 | 1.40 |
21 | Low Tuck Kwong | Bayan Resources | 16.03 | 1.37 |
22 | Hary Tanoesoedibjo | MNC | 15.80 | 1.35 |
23 | Ciputra | Ciputra | 15.21 | 1.30 |
24 | Edwin Soeryadjaya | Saratoga | 14.04 | 1.20 |
25 | Djoko Susanto | Alfamart | 13.69 | 1.17 |
Sumber *
Label:
2013,
Anthoni Salim,
Boenjamin Setiawan,
Chairul Tanjung,
Daftar,
Eka Tjipta Widjaja,
Forbes,
Indonesia,
Micahel Hartono,
Orang Terkaya,
Peter Sondakh,
R Budi,
Sri Prakash Lohia,
Susilo Wonowidjojo
Aturan Menjadi Kaya untuk Meningkatkan Keuangan
Aturan pertama untuk menjadi kaya adalah tahu perbedaan antara asset dan kewajiban.
Keterangan:
Defenisi asset dan kewajiban menurut orang kaya versi Robert T.Kiyosaki berbeda dengan definisi menurut akuntan pada umumnya. Asset menurut Robert T.Kiyosaki adalah semua hal yang menghasilkan pemasukan, sedangkan kewajiban menurut Robert T.Kiyosaki adalah semua hal yang menyebabkan pengeluaran. Rumah menurut akuntansi biasa adalah termasuk asset, menurut Robert T.Kiyosaki belum tentu. Banyak orang kelas menengah yang merasa ketika mereka mencicil rumahnya menganggap rumah mereka adalah asset padahal bukan, karena setiap bulan mengakibatkan pengeluaran dari kantong kita.
Keterangan:
Defenisi asset dan kewajiban menurut orang kaya versi Robert T.Kiyosaki berbeda dengan definisi menurut akuntan pada umumnya. Asset menurut Robert T.Kiyosaki adalah semua hal yang menghasilkan pemasukan, sedangkan kewajiban menurut Robert T.Kiyosaki adalah semua hal yang menyebabkan pengeluaran. Rumah menurut akuntansi biasa adalah termasuk asset, menurut Robert T.Kiyosaki belum tentu. Banyak orang kelas menengah yang merasa ketika mereka mencicil rumahnya menganggap rumah mereka adalah asset padahal bukan, karena setiap bulan mengakibatkan pengeluaran dari kantong kita.
Sabtu, 18 Januari 2014
Rabu, 15 Januari 2014
Kekayaan Bill Gates Nyaris Tembus Rp 1.000 Triliun!
New York - Bill Gates, pendiri bisnis Microsoft, kembali menyandang predikat sebagai orang paling kaya di seantero jagat setelah jumlah kekayaannya berhasil menggeser harta yang dimiliki Carlos Slim, taipan telekomunikasi asal Meksiko.
Walaupun sudah tak lagi aktif di Microsoft, namun harta kekayaan Bill Gates seakan tak ada habisnya, malah terus bertambah meskipun dia juga sering banyak beramal melalui yayasan yang didirikan bersama sang istri. Bahkan Gates pernah mendonasikan hampir separuh kekayaannya.
Kekayaan suami dari Melinda Gates ini bertambah USD 15,8 miliar di sepanjang 2013, sehingga total hartanya mencapai USD 78,5 miliar atau nyaris Rp 1.000 triliun--tepatnya Rp 973,4 triliun.
Seperti detikINET kutip dari catatan Bloomberg Billionaire Index, Senin (13/1/2013), harta kekayaannya semakin melonjak seiring naiknya nilai saham yang dimiliki Gates di Microsoft sebesar 40%, di Canadian National railway 34%, dan Ecolab yang juga melesat 45%.
Lebih hebatnya lagi, jumlah uang yang dimiliki Bill Gates seorang diperkirakan bisa menyaingi seluruh pendapatan domestik bruto alias GDP sebuah negara kecil seperti Kroasia maupun Estonia. Bahkan harta kekayaannya punya persentase 0,01% jika dibandingkan dengan total GDP seluruh negara di dunia. Luar biasa! ( Inet.Detik.Com *)
Walaupun sudah tak lagi aktif di Microsoft, namun harta kekayaan Bill Gates seakan tak ada habisnya, malah terus bertambah meskipun dia juga sering banyak beramal melalui yayasan yang didirikan bersama sang istri. Bahkan Gates pernah mendonasikan hampir separuh kekayaannya.
Kekayaan suami dari Melinda Gates ini bertambah USD 15,8 miliar di sepanjang 2013, sehingga total hartanya mencapai USD 78,5 miliar atau nyaris Rp 1.000 triliun--tepatnya Rp 973,4 triliun.
Seperti detikINET kutip dari catatan Bloomberg Billionaire Index, Senin (13/1/2013), harta kekayaannya semakin melonjak seiring naiknya nilai saham yang dimiliki Gates di Microsoft sebesar 40%, di Canadian National railway 34%, dan Ecolab yang juga melesat 45%.
Lebih hebatnya lagi, jumlah uang yang dimiliki Bill Gates seorang diperkirakan bisa menyaingi seluruh pendapatan domestik bruto alias GDP sebuah negara kecil seperti Kroasia maupun Estonia. Bahkan harta kekayaannya punya persentase 0,01% jika dibandingkan dengan total GDP seluruh negara di dunia. Luar biasa! ( Inet.Detik.Com *)
Label:
4 triliun,
banyak beramal,
Bill Gates,
Bloomberg Billionaire Index,
Carlos Slim,
GDP,
kekayaan,
Meksiko,
Melinda Gates,
Microsoft,
Nyaris,
Rp 1.000 Triliun,
Rp 973,
Tembus,
terus bertambah
Senin, 13 Januari 2014
Tiga jenis sistem bisnis
Tiga jenis sistem bisnis, yaitu :
1. Perusahaan tradisional
2. Bisnis waralaba
3. Pemasaran jaringan
Untuk membedakan apakah kita pemilik bisnis sesungguhnya atau Self Employee adalah, bila bisnis milik kita tersebut kita tinggal selama satu tahun, bisnis tersebut masih menguntungkan dan berkembang, berarti kita adalah pemilik bisnis sesungguhnya dan bisnis tersebut jalan dengan atau tanpa kita.
Menurut Robert Kiyosaki ada 3 jenis sistem yang membuat kita bisa mendapatkan passive income tanpa kita harus bekerja untuk selama-lamanya :
1. Sistem tradisional adalah dimana Anda mengembangkan sistem Anda sendiri. Untuk mengembangkan sistem bisnis sendiri kita harus mempunyai pembimbing. Pembimbing adalah seseorang yang sudah melakukan apa yang Anda ingin lakukan dan berhasil dalam melakukannya. Jangan mencari penasehat, Penasehat adalah orang yang memberi tahu cara melakukan tapi dia sendiri belum melakukannya.
2. Bisnis waralaba. Cara lain mempelajari sistem adalah dengan membeli sebuah usaha waralaba. Dengan membelinya Anda sudah membeli sebuah sistem yang sudah berjalan, sudah dicoba serta sudah terbukti. Jika membeli sebuah sistem waralaba jadilah seorang ”Employee”. Lakukan persis seperti yang mereka katakan. Jangan menjadi ”Self-employee” atau orang yang ingin melakukan dengan cara mereka sendiri.
3. Pemasaran jaringan. Juga disebut sebagai Multilevel atau Sistem Distribusi Langsung. Dimana Anda membeli dan menjadi bagian sebuah sistem yang sudah ada.Untuk mengikuti bisnis jaringan atau waralaba yang bagus menurut Robert Kiyosaki :
1. Perusahaan tradisional
2. Bisnis waralaba
3. Pemasaran jaringan
Untuk membedakan apakah kita pemilik bisnis sesungguhnya atau Self Employee adalah, bila bisnis milik kita tersebut kita tinggal selama satu tahun, bisnis tersebut masih menguntungkan dan berkembang, berarti kita adalah pemilik bisnis sesungguhnya dan bisnis tersebut jalan dengan atau tanpa kita.
Menurut Robert Kiyosaki ada 3 jenis sistem yang membuat kita bisa mendapatkan passive income tanpa kita harus bekerja untuk selama-lamanya :
1. Sistem tradisional adalah dimana Anda mengembangkan sistem Anda sendiri. Untuk mengembangkan sistem bisnis sendiri kita harus mempunyai pembimbing. Pembimbing adalah seseorang yang sudah melakukan apa yang Anda ingin lakukan dan berhasil dalam melakukannya. Jangan mencari penasehat, Penasehat adalah orang yang memberi tahu cara melakukan tapi dia sendiri belum melakukannya.
2. Bisnis waralaba. Cara lain mempelajari sistem adalah dengan membeli sebuah usaha waralaba. Dengan membelinya Anda sudah membeli sebuah sistem yang sudah berjalan, sudah dicoba serta sudah terbukti. Jika membeli sebuah sistem waralaba jadilah seorang ”Employee”. Lakukan persis seperti yang mereka katakan. Jangan menjadi ”Self-employee” atau orang yang ingin melakukan dengan cara mereka sendiri.
3. Pemasaran jaringan. Juga disebut sebagai Multilevel atau Sistem Distribusi Langsung. Dimana Anda membeli dan menjadi bagian sebuah sistem yang sudah ada.Untuk mengikuti bisnis jaringan atau waralaba yang bagus menurut Robert Kiyosaki :
- Merupakan organisasi yang telah terbukti baik dan mempunyai catatan prestasi yang bagus serta sistem distribusi dan program kompensasi yang sudah sukses selama bertahun-tahun.
- Mempunyai peluang bisnis yang bisa berhasil Anda jalankan, yang bisa Anda percayai, dan bisa Anda bagi dengan penuh keyakinan dengan orang lain.
- Mempunyai program pendidikan jangka panjang yang terus berlangsung yang bertujuan mengembangkan Anda sebagai manusia. Rasa percaya diri mutlak diperlukan disisi kanan Quadrant.
- Mempunyai program bimbingan yang kuat. Anda ingin belajar dari para pemimpin, bukan penasihat.
- Orang-orang yang sudah menjadi pemimpin disisi kanan quadrant dan yang ingin Anda berhasil.
- Mempunyai orang-orang yang Anda hormati dan sukai.
Label:
bisnis waralaba,
Employee,
MLM,
pemasaran jaringan,
pembimbing,
pemimpin,
penasehat,
pendidikan,
perusahaan tradisional,
quadrant,
Robert T. Kiyosaki,
Sistem Bisnis,
Tiga jenis
Minggu, 12 Januari 2014
Ciputra Way: Pentingnya Memegang Teguh Impian
JAKARTA - Semua tentu pernah mengetahui sedikit banyak tentang apa yang terjadi di negeri di akhir dekade 1990-an lalu. Titik nadir keterpurukan ekonomi banyak negara termasuk Indonesia terjadi pada 1998. Banyak perusahaan kolaps dan iklim bisnis porak poranda.
Saya masih ingat bagaimana kacaunya keadaan saat itu. Ketegangan terjadi setiap saat dan kami berdoa selalu agar krisis ini segera berlalu. Bisnis saya juga ikut terperosok karena jeratan krisis moneter saat itu. Kurs Rupiah membubung tinggi dan utang luar negeri proyek-proyek bisnis naik drastis. Kami berada di ambang kehancuran.
Di saat seperti itu, sebagian orang menyarankan agar saya menjual sejumlah aset bisnis seperti land bank yang ada di kawasan Satrio. "Kan sedang krisis, jual saja itu tanah," kata orang-orang pada saya.
Saya menolak saran itu. Saya tidak mau menjual pada pihak lain sesuatu yang penting bagi realisasi impian saya dalam jangka panjang. Tanah di kawasan Satrio tersebut sangat strategis dan saya hendak mewujudkan impian saya yang sudah lama untuk membangun sebuah Orchard Road yang super lengkap khas Jakarta di sini.
Kota Jakarta ini, saya yakin dengan seyakin-yakinnya, pasti membutuhkan tempat semacam Orchard Road. Sebuah shopping street yang lengkap untuk membuat turis tidak bingung harus mengunjungi banyak tempat di seluruh Jakarta. Saya ingin merangkum berbagai aspek komersial dan seni budaya Jakarta di sini sehingga saat turis luar datang, mereka cukup mengunjungi kawasan ini untuk mengecap pengalaman dan kehidupan di Jakarta dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sekali datang, seorang wisatawan mancanegara seolah sudah bisa menikmati seluruh bagian kota Jakarta yang kaya dan majemuk ini. Apalagi kita di Jakarta sudah punya 40 buah mall lebih. Bisa dibayangkan bingungnya turis untuk memilih mana yang harus dikunjungi, apalagi untuk mereka yang waktunya tidak banyak. Inilah konsep dalam pikiran saya selama 20 tahun lebih mengenai Ciputra World Jakarta.
Anda bisa bayangkan jika saya menuruti nasihat orang lain untuk menjual saja tanah di Satrio itu dan menggadaikannya demi keuntungan jangka pendek untuk menghindarkan diri dan perusahaan dari amukan krisis. Ciputra World Jakarta mungkin tidak bisa dibangun seperti sekarang.
Karena itu, becermin dari apa yang saya alami saat kejatuhan pada 1998, saya merasakan pentingnya memegang teguh impian dengan keyakinan yang paling kuat, bahwa suatu saat ia akan terwujud jika dan hanya jika kita mau berjuang dengan segala daya upaya dan doa untuk merealisasikannya.
Salam entrepreneurship! Sumber *
Saya masih ingat bagaimana kacaunya keadaan saat itu. Ketegangan terjadi setiap saat dan kami berdoa selalu agar krisis ini segera berlalu. Bisnis saya juga ikut terperosok karena jeratan krisis moneter saat itu. Kurs Rupiah membubung tinggi dan utang luar negeri proyek-proyek bisnis naik drastis. Kami berada di ambang kehancuran.
Di saat seperti itu, sebagian orang menyarankan agar saya menjual sejumlah aset bisnis seperti land bank yang ada di kawasan Satrio. "Kan sedang krisis, jual saja itu tanah," kata orang-orang pada saya.
Saya menolak saran itu. Saya tidak mau menjual pada pihak lain sesuatu yang penting bagi realisasi impian saya dalam jangka panjang. Tanah di kawasan Satrio tersebut sangat strategis dan saya hendak mewujudkan impian saya yang sudah lama untuk membangun sebuah Orchard Road yang super lengkap khas Jakarta di sini.
Kota Jakarta ini, saya yakin dengan seyakin-yakinnya, pasti membutuhkan tempat semacam Orchard Road. Sebuah shopping street yang lengkap untuk membuat turis tidak bingung harus mengunjungi banyak tempat di seluruh Jakarta. Saya ingin merangkum berbagai aspek komersial dan seni budaya Jakarta di sini sehingga saat turis luar datang, mereka cukup mengunjungi kawasan ini untuk mengecap pengalaman dan kehidupan di Jakarta dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sekali datang, seorang wisatawan mancanegara seolah sudah bisa menikmati seluruh bagian kota Jakarta yang kaya dan majemuk ini. Apalagi kita di Jakarta sudah punya 40 buah mall lebih. Bisa dibayangkan bingungnya turis untuk memilih mana yang harus dikunjungi, apalagi untuk mereka yang waktunya tidak banyak. Inilah konsep dalam pikiran saya selama 20 tahun lebih mengenai Ciputra World Jakarta.
Anda bisa bayangkan jika saya menuruti nasihat orang lain untuk menjual saja tanah di Satrio itu dan menggadaikannya demi keuntungan jangka pendek untuk menghindarkan diri dan perusahaan dari amukan krisis. Ciputra World Jakarta mungkin tidak bisa dibangun seperti sekarang.
Karena itu, becermin dari apa yang saya alami saat kejatuhan pada 1998, saya merasakan pentingnya memegang teguh impian dengan keyakinan yang paling kuat, bahwa suatu saat ia akan terwujud jika dan hanya jika kita mau berjuang dengan segala daya upaya dan doa untuk merealisasikannya.
Salam entrepreneurship! Sumber *
Label:
ambang kehancuran,
aset bisnis,
Ciputra Way,
Ciputra World Jakarta,
dekade 1990-an,
impian,
kawasan Satrio,
keyakinan,
krisis,
Memegang,
menolak,
Orchard Road,
penting,
Rupiah,
shopping street,
Teguh,
Titik nadir
Rabu, 08 Januari 2014
10 Rahasia Sukses Jadi Miliader
Seseorang yang dibilang sukses identik dengan kekayaan yang berlimpah, termasuk jumlah tabungan dan harta benda yang dimiliki. Di Indonesia, banyak sekali miliarder yang seperti ini. Mereka pun sering menjadi bintang iklan atau bintang tamu acara televisi, dan memberikan tips sukses mereka. Berikut beberapa rahasia sukses para miliarder yang dilansir dari Business Insider.
1. Hidup susah
Banyak sekali kisah tentang miliarder yang mengawali karirnya sebagai cleaning service atau bahkan office boy. Ini menandakan bahwa kesuksesan memang selalu datang dari usaha yang keras dari nol. Tidak ada orang yang tiba-tiba berhasil tanpa melalui proses jatuh bangun terlebih dahulu. Howard Schultz, pendiri Starbucks, adalah salah satu miliarder dunia yang memulai semua usahanya dari nol.
1. Hidup susah
Banyak sekali kisah tentang miliarder yang mengawali karirnya sebagai cleaning service atau bahkan office boy. Ini menandakan bahwa kesuksesan memang selalu datang dari usaha yang keras dari nol. Tidak ada orang yang tiba-tiba berhasil tanpa melalui proses jatuh bangun terlebih dahulu. Howard Schultz, pendiri Starbucks, adalah salah satu miliarder dunia yang memulai semua usahanya dari nol.
Langganan:
Postingan (Atom)